10 Mitos dan Fakta tentang Lemak di Paha

10 Mitos dan Fakta tentang Lemak di Paha

poltekkesjayapura.com – Lemak di paha tuh sering banget jadi bahan obrolan, apalagi pas lagi ngebahas bentuk tubuh atau diet. Banyak orang pengen paha yang ramping, tapi nggak sedikit juga yang percaya sama berbagai mitos aneh yang beredar di luar sana. Mulai dari makanan yang bisa langsung bikin paha membesar sampai olahraga tertentu yang katanya bisa ‘ngurusin’ paha dalam semalam.

Gue sendiri pernah jadi korban mitos. Dulu gue pikir cukup sering squat dan hindari nasi, paha bakal langsung kempes. Nyatanya? Enggak segampang itu, sob. Nah, biar lo nggak terjebak sama informasi yang menyesatkan, yuk simak 10 mitos dan fakta tentang lemak di paha yang perlu banget lo tahu. Siapa tahu, setelah baca ini, lo bisa lebih bijak milih cara jaga bentuk tubuh yang sehat dan realistis.

1. Mitos: Lemak di paha bisa dibakar hanya dengan latihan kaki

Faktanya, tubuh nggak bisa milih bagian mana yang mau dibakar lemaknya. Latihan kaki memang bantu ngebentuk otot dan bikin paha lebih kencang, tapi kalau mau nurunin lemak, lo harus bakar kalori secara keseluruhan dengan kombinasi kardio, latihan kekuatan, dan pola makan yang sehat.

Jadi, squat dan lunges penting, tapi jangan lupakan jogging atau naik tangga juga buat hasil maksimal.

2. Mitos: Semua jenis karbohidrat bikin lemak numpuk di paha

Fakta sebenarnya, bukan semua karbohidrat itu musuh. Justru tubuh butuh karbohidrat sebagai sumber energi, apalagi saat lo aktif. Yang harus dihindari adalah karbo simpel kayak gula, roti putih, dan makanan olahan.

Karbo kompleks seperti nasi merah, oatmeal, dan ubi malah bantu bikin kenyang lebih lama dan jaga metabolisme tetap jalan lancar.

3. Mitos: Lemak paha cuma dimiliki perempuan

Emang sih, secara alami perempuan cenderung menyimpan lebih banyak lemak di area paha dan pinggul karena faktor hormon estrogen. Tapi itu bukan berarti cowok bebas dari lemak paha.

Faktanya, cowok juga bisa punya lemak berlebih di paha, terutama kalau gaya hidupnya kurang gerak dan pola makannya sembarangan.

4. Mitos: Kalau udah kencang, lemak di paha bakal hilang selamanya

Fakta pahitnya, tubuh punya “memori lemak” yang bikin lemak bisa balik kalau lo berhenti jaga pola hidup sehat. Meski paha udah keliatan ramping, tetap perlu dijaga dengan rutin olahraga dan makan teratur.

Jadi bukan berarti begitu lemak hilang, lo bisa bebas makan gorengan tiap hari, ya.

5. Mitos: Pake krim atau gel pelangsing bisa hilangin lemak paha

Kayaknya ini jadi salah satu harapan palsu yang paling sering muncul di iklan. Faktanya, krim pelangsing mungkin bisa ngasih efek hangat dan kencang sementara karena air di kulit berkurang, tapi bukan beneran ngurangin lemak.

Kalau lo pengen hasil yang awet, tetap balik lagi ke pola makan dan aktivitas fisik yang rutin.

6. Mitos: Gendut di paha itu cuma masalah estetika, nggak bahaya

Faktanya, lemak berlebih—di manapun tempatnya—bisa jadi tanda risiko kesehatan. Lemak di paha yang terlalu banyak bisa mengganggu pergerakan, bikin gampang pegal, dan dalam jangka panjang bisa berhubungan dengan sindrom metabolik atau masalah sendi.

Jadi, bukan cuma soal penampilan, tapi juga soal fungsional tubuh secara keseluruhan.

7. Mitos: Sit up dan crunch bisa bantu ngurangin lemak paha

Ini mitos yang nyasar banget. Sit up dan crunch itu gerakannya fokus ke otot perut, bukan paha. Kalau mau targetin paha, lo bisa coba kombinasi gerakan kayak squat, lunges, leg raise, atau high knees.

Tapi tetap ingat, latihan lokal nggak akan maksimal tanpa defisit kalori dari pola makan dan aktivitas fisik menyeluruh.

8. Mitos: Lemak di paha lebih susah hilang dibanding lemak di perut

Faktanya, setiap orang punya penyimpanan lemak yang beda-beda tergantung genetik. Ada yang gampang nyimpen di paha, ada juga yang di perut. Tapi secara umum, lemak subkutan (di bawah kulit) seperti di paha memang cenderung lebih lambat dibakar dibanding lemak visceral di perut.

Tapi bukan berarti mustahil hilang, hanya butuh waktu dan konsistensi lebih aja.

9. Mitos: Minum air dingin bisa bikin lemak paha membeku dan luruh

Yap, ini mitos absurd yang kadang masih dipercaya orang. Air dingin emang bisa bantu hidrasi dan sedikit meningkatkan metabolisme karena tubuh harus menghangatkannya, tapi bukan berarti lemak langsung luntur kayak es serut.

Kunci utamanya tetap di keseimbangan antara kalori masuk dan kalori yang dibakar.

10. Mitos: Stretch mark di paha tandanya lo kegemukan

Nggak selalu, bro. Stretch mark muncul karena peregangan kulit yang terlalu cepat, entah karena pertambahan berat badan, kehamilan, atau pertumbuhan otot. Bahkan orang kurus sekalipun bisa punya stretch mark kalau kondisi kulitnya sensitif atau pernah naik turun berat badan dengan drastis.

Stretch mark itu hal yang sangat umum dan bukan indikator utama lemak berlebih. Jangan sampai minder karenanya, ya.

Penutup

Lemak di paha emang sering jadi bahan keluhan, tapi banyak banget mitos seputarnya yang bikin kita jadi salah langkah. Daripada percaya mitos-mitos yang belum tentu bener, lebih baik fokus ke fakta dan cari tahu cara paling sehat buat merawat tubuh. Konsistensi jauh lebih penting daripada cari jalan pintas.

Kalau lo suka bahasan kayak gini yang santai tapi nambah wawasan, langsung aja mampir ke poltekkesjayapura.com. Di sana banyak info menarik dan praktis seputar kesehatan yang bisa lo terapin buat hidup lebih sehat dari sekarang!